Perbedaan Batik Tulis dan Batik Cap
Perkembangan
batik pada masa sekarang cukup menggembirakan, hal ini berdampak
positif bagi produsen batik-batik di berbagai daerah. Permintaan batik
tulis maupun batik cap sangat tinggi sekali, walaupun kebutuhan pasar
batik tersebut sebagian sudah dipenuhi dengan tekstil bermotif batik
yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan tekstil yang bermodal besar.
Beberapa pengrajin batik menghendaki untuk pembayaran di muka agar
produksinya bisa lancar dan pembeli akan segera menerima pesanan yang
diminta, hal ini mengingatkan pada masa tahun 70-an dimana pada waktu
itu batik juga mengalami permintaan yang cukup lumayan jumlahnya.
Perbedaan batik tulis dan batik cap bisa dilihat dari beberapa hal sbb:
Batik Tulis
Batik Tulis
- Dikerjakan
dengan menggunakan canting yaitu alat yang terbuat dari tembaga yang
dibentuk bisa menampung malam (lilin batik) dengan memiliki ujung berupa
saluran/pipa kecil untuk keluarnya malam dalam membentuk gambar awal
pada permukaan kain.
- Bentuk gambar/desain pada batik tulis tidak
ada pengulangan yang jelas, sehingga gambar nampak bisa lebih luwes
dengan ukuran garis motif yang relatif bisa lebih kecil dibandingkan
dengan batik cap.
- Gambar batik tulis bisa dilihat pada kedua sisi kain nampak lebih rata (tembus bolak-balik) khusus bagi batik tulis yang halus.
- Warna dasar kain biasanya lebih muda dibandingkan dengan warna pada goresan motif (batik tulis putihan/tembokan).
- Setiap
potongan gambar (ragam hias) yang diulang pada lembar kain biasanya
tidak akan pernah sama bentuk dan ukurannya. Berbeda dengan batik cap
yang kemungkinannya bisa sama persis antara gambar yang satu dengan
gambar lainnya.
- Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan batik
tulis relatif lebih lama (2 atau 3 kali lebih lama) dibandingkan dengan
pembuatan batik cap. Pengerjaan batik tulis yang halus bisa memakan
waktu 3 hingga 6 bulan lamanya.
- Alat kerja berupa canting harganya relatif lebih murah berkisar Rp. 10.000,- hingga Rp. 20.000,-/pcs.
- Harga jual batik tulis relatif lebih mahal, dikarenakan dari sisi kualitas biasanya lebih bagus, mewah dan unik.
Batik Cap
Batik Cap
- Dikerjakan
dengan menggunakan cap (alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk
sesuai dengan gambar atau motif yang dikehendaki). Untuk pembuatan satu
gagang cap batik dengan dimensi panjang dan lebar : 20 cm X 20 cm
dibutuhkan waktu rata-rata 2 minggu.
- Bentuk gambar/desain pada
batik cap selalu ada pengulangan yang jelas, sehingga gambar nampak
berulang dengan bentuk yang sama, dengan ukuran garis motif relatif
lebih besar dibandingkan dengan batik tulis.
- Gambar batik cap biasanya tidak tembus pada kedua sisi kain.
- Warna
dasar kain biasanya lebih tua dibandingkan dengan warna pada goresan
motifnya. Hal ini disebabkan batik cap tidak melakukan penutupan pada
bagian dasar motif yang lebih rumit seperti halnya yang biasa dilakukan
pada proses batik tulis. Korelasinya yaitu dengan mengejar harga jual
yang lebih murah dan waktu produksi yang lebih cepat. Waktu yang
dibutuhkan untuk sehelai kain batik cap berkisar 1 hingga 3 minggu.
- Untuk
membuat batik cap yang beragam motif, maka diperlukan banyak cap.
Sementara harga cap batik relatif lebih mahal dari canting. Untuk harga
cap batik pada kondisi sekarang dengan ukuran 20 cm X 20 cm berkisar Rp.
350.000,- hingga Rp. 700.000,-/motif. Sehingga dari sisi modal awal
batik cap relatif lebih mahal.
- Jangka waktu pemakaian cap batik
dalam kondisi yang baik bisa mencapai 5 tahun hingga 10 tahun, dengan
catatan tidak rusak. Pengulangan cap batik tembaga untuk pemakainnya
hampir tidak terbatas.
- Harga jual batik cap relatif lebih murah
dibandingkan dengan batik tulis, dikarenakan biasanya jumlahnya banyak
dan miliki kesamaan satu dan lainnya tidak unik, tidak istimewa dan
kurang eksklusif.
Disamping adanya perbedaan dari sisi
visual antara batik tulis dan batik cap, namun dari sisi produksi ada
beberapa kesamaan yang harus dilalui dalam pengerjaan keduanya.
Diantaranya adalah sbb:
- Keduanya sama-sama bisa dikatakan
kain batik, dikarenakan dikerjakan dengan menggunakan bahan lilin
sebagai media perintang warna.
- Dikerjakan hampir oleh tangan manusia untuk membuat gambar dan proses pengerjaan buka tutup warnanya.
- Bahan
yang digunakannya juga sama berupa bahan dasar kain yang berwarna
putih, dan tidak harus dibedakan jenis bahan dasar benangnya (katun atau
sutra) atau bentuk tenunannya.
- Penggunaan bahan-bahan pewarna serta memproses warnanya sama, tidak ada perbedaan anatara batik tulis dan batik cap.
- Cara
menentukan lay-out atau patron dan juga bentuk-bentuk motif boleh sama
diantara keduanya. Sehingga ketika keduanya dijahit untuk dibuat busana
tidak ada perbedaan bagi perancang busana atau penjahitnya. Yang
membedakan hanya kualitas gambarnya saja.
- Cara merawat kain batik (menyimpan, menyuci dan menggunakannya) sama sekali tidak ada perbedaan.
- Untuk membuat keduanya diperlukan gambar awal atau sket dasar untuk memudahkan dan mengetahui bentuk motif yang akan terjadi.
Berikut ini contoh lain dari batik tulis dan cap:
Semoga
bagi konsumen pecinta batik tidak akan merasa tertipu lagi dan bisa
mengenal lebih jauh perbedaan antara batik tulis dan batik cap. Selamat
berbelanja dan bravo batik Indonesia.